Si Ahli Peta Buta
Tak mau kalah denganmu
Begitu juga kamu terhadapku
Kita selalu berlomba menjadi yang nomer satu
Saat kamu mengangkat tangan atas pertanyaan guru di kelas
Tidak tinggal diam, aku pun juga angkat tangan, berusaha jadi se-kelas
Walau kadang aku tak tahu harus menjawab apa dengan jelas
Berebut, saling mendorong untuk menjadi pertama yang tahu
Urutan hasil ujian di kertas abu-abu
Yang saat ini menjadikanku berangan ke masa lalu
Kesejukan kota kita di sebelas tahun lalu, tak kalah dengan sejuk tawa ringanmu
Rintik embun dari Pohon Jambu di tengah gedung sekolah dihentak angin, berdendang
Menjadi latar suara antara aku dan kamu yang sama-sama senang
Karena tidak ada yang kalah dan menang
Ketika kamu mampu di luar kepala,
Menyebutkan semua jejeran negara Eropa di peta buta
Ikut buta juga diriku atas mampumu
Semakin jelasnya buah dongkolku
Dengan giat mengamati, kesulitanmu
Saat berusaha keras menghafal nama ibukota sambil memejam mata
Diantara riuh anak lelaki yang ribut bercerita soal kompetisi bola Hari Selasa
Saat mencoba memutar ke kiri, kanan, atas, bawah tiap sisi kubik favoritmu
Diantara kericuhan anak lelaki yang tak terima bisa kalah di lapangan bola Hari Rabu
Tapi semakin lama, aku tak yakin
Agaknya kamu yang berbeda buatku jatuh hati.
Kenapa kekesalanku pada kamu seakan-akan semakin sirna
Dan pada akhirnya aku beranikan diriku berkata Ich liebe
dich
Ckck... cinta platonik
Aku kira kamu tahu betul arti kata itu
Sebagaimana kelihaian dirimu mendeskripsikan gagahnya Tembok Berlin di Jerman
Dan gegap gempitnya Reformasi Liberal kala itu
Dan otakku yang hanya paham Sejarah Proklamasi tersihir akan dongengmu
Tapi biarkanlah, yang lalu biarlah berlalu.
Tapi tidak dengan lalu kabar dirimu berpulang
Yang cukup membuatku termenung, semalaman.
Dan cukup menggugahku untuk menulis kembali.
Saat semua perasaan sulit terungkap
Dan saat tidak ada orang yang ku rasa mampu mencerna ini
Sahabatku, selamat atas kedamaian yang telah kau capai
Doakan diriku untuk mampu ikut berdamai dengan masa lalu
Dan menjadi orang yang berpulang dengan bekal penuh rindu, seperti kamu
Si Ahli Peta Buta,
Comments
Post a Comment