Paganini: Rockstar Klasik pada Zamannya
Halo Readers! Pada kesempatan kali ini aku akan menuangkan ketertarikanku pada salah satu musisi yang digadang-gadang menjadi pemain biola yang pernah ada dan disaat yang bersamaan banyak sekali konspirasi-konspirasi yang bermunculan terkait dirinya
Jujur saja,
ketertarikanku akan musik klasik sudah muncul sejak sekolah dasar. Awalnya aku
merasa terhipnotis dengan Fur Elise dan Symphonies No.
40 in G Minor-Allegro molto karya Mozart. Ya, ini sungguh menjamur
dimana-mana lebih tepatnya karena dijadikan nada bel masuk sejuta umat dan ringtone Hp Nokia jadul.
Selain itu aku rasa ketertarikanku pada musik klasik ini juga tumbuh karena
kebiasaanku benar-benar menikmati alunan orkestra sebagai pendukung efek film
disaat orang-orang lebih terfokus pada jalan ceritanya. Ya, aneh memang
Dulu aku sempat
merengek kepada orang tua untuk mengikuti les biola karena inilah instrumen
klasik yang benar-benar menarik perhatianku. Tumbuh di keluarga akademisi dan
cukup sederhana akhirnya keinginanku ini harus kukubur dalam-dalam dan bertahan
sampai sekarang untuk menjadi penikmat saja
Kesukaanku pada
musik klasik terus bertumbuh, sampai saat itu aku sangat senang berbincang
dengan salah satu teman SMPku, ia seorang pianis. Seringkali aku meminta ia
untuk memainkan beberapa potongan musik yang aku suka.
Sampai akhirnya
aku menemukan pada Desember 2019 lalu, muncullah video rekomendasi di lama
youtube seputar konspirasi seorang pemain Biola bernama Niccolò Paganini yang usut punya usut bisa
memiliki teknik bermain biola yang luar biasa karena menjual jiwanya kepada
setan. Wah hal-hal aneh seperti ini membuat saya ingin lebih dalam menyelami
sosok ini. Paganini juga dikenal sebagai playboy juga loh pada
zamannya. Funfact kalau Paganini mengidap suatu penyakit sehingga
membuat bentuk jari tangannya tidak normal (panjang-panjang) tapi hal ini
menguntungkan bagi seorang pemain biola karena akan semakin besar jangkauan note
dalam waktu yang lebih singkat dari ukuran tangan normal
Hal
yang aku lakukan pertama kali ialah mencoba untuk mendengar beberapa hasil
gubahannya, dan benar saja. Gubahan Paganini menurutku sungguh amat
berbeda dari gubahan pemusik yang baru saja aku tahu misalnya Bach, Mozart,
dan Beethoven. Setelah mengetahui tentang hasil musiknya, aku mencoba
menonton film biografinya dan ternyata tidak terlalu banyak yang aku dapatkan
karena hmmm filmnya tergolong dewasa jadi ya aku lebih memilih mengenal jauh dari hasil karyanya. Bagi yang kepo, film ini berjudul Devil's Violinist yang
dibintangi oleh David Grett, seorang pemain biola asli. Keren deh
pokoknya, hmm aktingnya bukan jalan ceritanya hahaha
Potongan
musik yang paling aku sukai dari Paganini ialah 24 Caprices.
Sungguh sangat mendengarkan potongan musik ini ada emosi yang tercampur aduk di
dalamnya. Layaknya beberapa potongan musik berbeda digabung menjadi satu tetapi
anehnya, tampak enak didengar.Tak heran pada zaman dulu, saat Paginini
“manggung” banyak perempuan yang histeris mendengar alunan permainan biolanya.
Dari beberapa sumber pula saat Paganini melakukan pentasnya, seringkali
bagian hitam matanya menghilang sehingga matanya berwarna putih semua mungkin
saking menikmati (?). Ohiya ada pula rumor yang mengatakan bahwa saat Paganini
pentas banyak orang yang menjadi saksi kemunculan kembaran paganini yang
memakai baju serba merah dengan tanduk dan selalu menjadi penonton di bagian
depan. Duh serem juga ya, ga heran juga banyak yang berasumsi bahwa ia jelmaan
setan atau jangan-jangan penyebar gosip sirik aja ya. Wallahualam.
Anyway, skill Paganini masih patut diacungi jempol toh buktinya
beberapa pemain biola menganggap bahwa salah satu potongan musik tersulit yang
dimainkan adalah hasil gubahan Paganini ini. Wah kalo kalian ga percaya ayo
buruan cek karyanya paganini disini: https://open.spotify.com/artist/39FC9x5PaTNYHp5hwlaY4q?si=Rz3xg-N_T6S6XpsIotvlHg
Setelah
hampir dua bulan ini kembali lagi ke pangkuan musik klasik khususnya Paganini,
aku pribadi semakin suka mendalami musik klasik sampai-sampai aku juga
menemukan cara asik untuk belajar musik klasik khususnya biola dari salah satu
kanal di Youtube yang mengemasnya dalam bentuk komedi yaitu: TwoSetViolin.
Sebagai seorang awam, channel ini cukup mampu mengemas komedi dengan keilmuan
musik dengan mudah dicerna. Thanks to Brett dan Eddy dari TwoSetViolin akupun
mengenal lebih banyak musisi klasik lainnya seperti Antonio Vivaldi,
Jean Sibelius, Tchaikovsky, Prokofiev dan banyak lagi. Kalian bisa cek
channel mereka disini: https://www.youtube.com/user/twosetviolin
Banyak
yang menganggap musik klasik adalah musik kalangan ningrat. Siapa bilang
salah? Betul tapi itu dulu. Hal ini karena musik-musik ini diperdengarkan untuk
keluarga kerjaan atau hanya dipentaskan pada orkestra tertentu yang belum tentu
terjangkau banyak kalangan. Akan tetapi berbeda sekarang, musik klasik bisa
diakses dimana saja. Hal ini membuat pasar musik klasik akan semakin meluas.
Banyak pula yang mengaggap musik klasik membosankan atau bikin ngantuk… mungkin
hal ini terjadi karena mereka belum tahu secara mendalam bagaimana musik klasik
yang begitu banyak keragamannya
That’s all how I become and still fallin to this classical jam, want to
join me as classical music lovers too?
Comments
Post a Comment