Mata Ketiga



Orang lihat langit bertabur bintang
Tapi mata ketiga menerawang jadi orang macam apa mendatang
Orang lihat jalan tol lengang
Tapi mata ketiga terbang dengan bayangan tinggal di samudera seberang
Orang lihat kilatan beradu petir
Tapi mata ketiga tampak silau dengan angan-angan sukses membawa setir

Baru kali ini
Apa yang mata ketiga lihat sama dengan mata lainnya
Bulu mata dan payung bulu di atasnya sontak serima bergidik bersamaan dengan roma
Mencoba menerka masa depan
Masa yang jadi rahasia dapur Sang Pencipta
Masa yang jadi bulan-bulanan iblis untuk dicuri
Diperjualbelikan untuk merauk sesuap nasi dan merampas kuasa
Yang menjadikan najmi mengejar mereka sampai lari terbirit-birit

Tuhan aku bersyukur mataku bertambah satu
Menjadikan aku semakin waras untuk berlaku bahkan berucap
Aku tahu betul selangkah akan mengorbankan setitik dan mengundang titik yang baru
Tapi Tuhan sumpah mati,
Tidurku semakin singkat
Napasku semakin berat
Jiwaku layaknya terikat
Aku takut, sangat dan amat

Aku mencoba untuk mencari bantuan
Tapi tak banyak dokter risau di luar sana
Bukan karena sulit ilmunya
Tapi perlu hati yang penuh empati
Dan itu sulit munculnya

Sampai akhirnya kutemukan dokter risau itu
Tak jauh-jauh, ia temanku
Ia hanya meresepkan satu mantra
Perbanyak mengingat itu dan katanya mata ketiga akan menghilang perlahan

Kau tau apa ucapnya?
"Saat kamu sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi, percayalah Allah, berikan dan tumpahkan semua padanya"
Kau tau efeknya?
Benar saja mata ketiga sudah mulai samar dan menghilang di hari ketiga

Menjadi gusar akan masa depan penting
Tapi jika melebihi dosisnya 
Yang ada kalian mati
Saking takutnya
Dan aku yakin saat sakit itu mulai memunculkan gejala
Hadirkan Allah dalam benakmu
Kuyakin akan manjur
Dan kalian akan berutang terimakasih pada pengingat ini

Comments

Popular Posts