Pura-Pura Terlambat
Tak tepat waktu bukankah aib?
Memalukan, sebisa mungkin dihindari
Tapi beda paham sepertinya
Mereka sengaja memilih terlambat secara sukarela
Sungguh realita mutakhir tapi bukan yang terakhir lahir
Kata mereka
Waktu itu setara lembaran barter barang
Tapi antek-antek itu sengaja membuangnya sembarangan
Tanpa memilah terlebih dahulu
Rasa-rasanya ingin kupulung saja dentang detik yang tercecer
itu
Karena aku sendiri masih merasa 24/7 belumlah cukup
Untuk mengais rezeki sekaligus mengurusi dia yang banyak mau
Bangunlah
Waktumu mengulur untuk mengabari
Melapor
Menjawab pertanyaan orang lain
Atau sekadar memberi reaksi
Pada dia yang hanya butuh teman bicara
Lewat jendela serba bisa begitu bermakna
Aku ramal
Kamu melihat pemberitahuan
Ada yang masuk
Tapi kamu sengaja
Pura-pura tidak tahu
Dan hanya memakai
“Maaf baru balas”
Sebagai jurus andalan
Jadilah pintar
Menunggu itu tidak menyenangkan
Untuk semua termasuk orang paling sabar se-dunia
Comments
Post a Comment