Menuju Tegap Sempurna
Ih manisnya...
Pugasnya
Dengan sinisme menyeruat
Ku balas
Tapi kan hitam
Kamu menarik
Silat lidahnya
Dengan penuh kerendahdirian
Ku balas
Tapi kan tambun
Karyamu, aku suka
Lantunan pujinya
Masih penuh buruk sangka
Ku balas
Iya tapi itu terlalu murahan
Tapi semuanya mulai tampak sepia
Juga, tekstur imajinya nampak goyah
Kini aku merasa setengah baru
Baru dan bersiap melangkah maju
Dulu kepalaku memilih menunduk
Beratribusi gaya sentuh batang hidung
Agar jadi pengecoh perhatian khalayak
Demi Tuhan, keringat adalah teman jalan setiaku
Walau tergolong lamban
Tapi yang jelas aku menikmatinya
Walau bukan perubahan bombastis
Layaknya seribu candi roro jongrang
Yang dibuat dalam semalam
Aku suka suntingan ini
Aku jatuh hati refleksikan diri
Aku terbuai kucuran keringat menitih
Aku candu tangis haru dibalik pengorbanan getir
Kini aku kian tegap
Walau belum setegap model catwalk dunia
Tapi aku sudah merasa jadi model lomba 17an
Yang percaya diri untuk unjuk gigi
Kepada siapapun yang menghampiri
Senyumku pun sudah nyaman tunjukkan gigi seri
Jadi...
Adakah yang mau menepi?
Comments
Post a Comment