Membiasakan Diri Tidak Jadi yang Pertama




Tumbuh di lingkungan keluarga akademisi secara tak sadar memupuk rasa ambisius dalam diri saya, ya menjadi nomer satu

Tidak terlepas karena didikan orang tua yang begitu tulus mendidik, lingkungan yang suportif dan syukur diberi kecekupan materi tanpa terlepas dari kegigihan dalam diri yang awalnya hanya ingin membuat kedua ayah bunda bangga dengan semua pencapaianku

Tak usah kusebutkan prestasi-prestasi tersebut agaknya karena aku pikir pencapaian ini tidak terlalu besar tapi entah ini memang naluriah orang tua saat berkumpul keluarga yaitu duel pencapaian masing-masing anaknya ya bisa dibilang saat itu saya cukup menang lah walau ga telak sih sama pencapaian sepupu-sepupu saya yang lain

Saat kecil saya tidak pernah menyangka bahwa pencapaian ini akan berada di titik jatuhnya sampai saat kelas dua smp saya akhirnya menjadi nomer dua.

Sebenarnya nilai yang saya terima kala itu tidak terlalu jelek tapi title menjadi yang kedua begitu mengejutkan saya. Saya merasa dunia terbalik, saya gagal, saya sangat memalukan. Iya sejatuh itu

Tapi kejadian kelas dua smp itu akhir-akhir ini menjadi berarti bagiku. Dialah awal aku bisa berpikir dan bersikap dewasa. Masih berada di lingkungan yang kompetitif dan saat oleng sedikit ya... kamu akan benar terjatuh dari ekspektasimu. Pengalaman ini saya jadikan prinsip hidup sampai seterusnya untuk membiasakan diri menjadi nomer dua, tidak bukan hanya dua tiga belas, sembilan puluh sembilan bahkan orang paling akhir di klan atau kolonimu

Apa yang salah menjadi orang yang bukan nomer satu? Setidaknya kita berjasa untuk membuat yang dikenal hebat bisa jadi hebat karena kita rela yang lebih rendah dari mereka, betul tidak?

Pada intinya sekarang pola pikirku bermetamorfasa dari cacing yang hanya miliki satu warna di tubuhnya menjadi kupu-kupu yang ragam warnanya menyejukkan pandangan. Ya inilah jiwa dan pikiranku yang berwarna, beragam perspektif dan paham untuk bisa lebih ikhlas menjadi kehidupan yang tidak selamanya menyenangkan.

Hai diriku! Aku bangga denganmu yang sekarang!

Comments

Post a Comment

Popular Posts